Minggu, 23 November 2008

Sejuknya Pagiku Hilang


Bulan ini memang musimnya hujan. Hampir tiap pagi jalan-jalan basah. Warna jalan agak sedikit berbeda seperti biasanya, hitamnya jalan terlihat begitu indah. Ditambah lagi gemericik air yang dilewati kendaraan. Dunia terasa hening. Udaranya pun menyejukkan hati. Di telingaku pun seperti terlantun musik sendu tanpa syair, Kitaro. 

Pagi itu aku berdiri, tidak dengan perasaan cemas. Di depan halte bis Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang aku menunggu bis untuk kembali ke Indralaya, bumi tempat aku mendapatkan banyak pengalaman berharga. 

Ditemani sejuk pagi, aku melangkah manaiki sebuah bis tujuan Prabumulih, masih dengan perasaan yang sumringah. Tapi pagi itu juga, seketika hidungku mencium bau yang tidak asing lagi, asap rokok. Aku berucap dalam hati, "dasar asap rokok sialan ! Laknatlah bagi Si Pencipta rokok !". Sejuknya pagiku hilang karena orang yang tak "bertanggung jawab". Siapa yang patut dipersalahkan ?

Tidak ada komentar: